Purwakarta, RN. Sejak keluarnya keputusan
DPD Golkar Kab. Purwakarta yang Nomor Kep- 143/Golkar/V/2014, membuat marah para
kadernya yang disinyalir juga diperintah oleh petinggi Partai Golkar
Kab.Purwakarta yang dipecat akibat dari berbagai alasan yang diantaranya
menilai Dedi Mulyadi sudah bertahun
tahun tidak loyal lagi dan tidak ada
kontribusi yang positifi terhadap Partai Golkar, hal ini terbukti dari
menurunnya perolehan suara partai Golkar, pada Pileg Th. 2004 jumlah kursi di DPRD Purwakarta
sebanyak 18 Kursi, Pemilu Th. 2009 sebanyak 11 kursi, dan pada Pemilu Th. 2014
menurun drastic menjadi 8 kursi, ketua DPD Golkar Jabar Irianto MS Syaifuddin
yang akrab dipanggil Yance menyampaikan “ kalau alasannya sibuk jadi Bupati,
saya juga dua priode jadi Bupati di Indramayu tetap loyal pada Partai”.
Kasus ini terus
bergulir setelah ketua DPD Golkar
Purwakarta,Syarif Hidayat bersama tem 7 memecat Pengurusnya yang semula 115
orang, termasuk Wantib DPD Golkar Kab.Purwakarta Dedi Mulyadi (Bupati
Purwakart) dan mantan ketua DPRD kab.Purwakarta Ucok Ujang wardi hingga terjadi
pada puncaknya yaitu dengan penyegelan disertai pengembokan dengan las listrik.
Sekelompok orang yang diduga dari
kelompok Sarif Hidayat pada senin malam 15/09, membuka paksa pagar yang
digembok tersebut dan besoknya 16/09 kubu yang yang didugaa dari kelompok Dedi
dan ucok mengelas kembali pagar Kantor DPD Partai Golkar Kab.Purwakarta.
Dari fihak yang
merasa dipecat berencana menuntut agar Sarif Hidayat sebagai Ketua dan Jan
Syahri sebagai sekretaris bisa menjelaskan melalui mekanisme Partai, “kalau
begini caranya mereka tidak paham mekanisme partai” tutur Sape’i dan Lalam
Martakusumah yang keduannya merupakan pengurus Partai Golkar yang dipecat.
Ketika ditemui
para wartawan, Sarip hidayat tidak banyak komentar terkait kisruh Partai
Berlambang beringin (DPD Partai Golkar) Purwakarta, “ Silahkan temui jubir saya
saja” ( SB )
Komentar
Posting Komentar