8 JUNI 2018
Purwakarta, Buser Indonesia-Pasca adanya dugaan pengusiran seorang wartawan media Buser Indobesia dan eartawan online koransidak.co.id Sdr. Dede Mulyadi oleh Cawagub Jabar nomer 4 Dedi Mulyadi di rumah kediamannya Desa Sawah Kulon Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta Rabu (06/06) menuai protes keras dari Ketua Forkowap H. Jenal Aripin.
Jenal Aripin menegaskan Dedi Mulyadi selaku mantan Bupati Purwakarta dan sekarang sebagai Cawagub Jabar yang bersanding dengan Deddy Mizwar pada Pilkada 2018 tidak sepatutnya alergi dengan wartawan, sehingga berani mengusir wartawan koransidak.co.id Sdr. Dede Mulyadi saat akan meliput kegiatan yang bakal dilaksanakan Dedi Mulyadi beserta puluhan tamu undangan di rumah kediaman Desa Sawah Kulon rabu kemarin.
Saya kira, lanjut Jenal, Dedi Mulyadi tidak harus memilah dan pilih kasih dalam menentukan media massa untuk peliputan kegiatan yang dilaksanakan di rumahnya itu. Walaupun pada dasarnya itu hak Dedi Mulyadi dalam menentukan wartawan atau media massa mana saja yang memang saat itu diundang. Jika memang tidak diundang dan tidak menghendaki wartawan online Koransidak.co.id Sdr. Dede Mulyadi melakukan peliputan acara yang dilaksanakan Dedi Mulyadi dan tamu undangan, semestinya Dedi Mulyadi tidak bersikap arogan, apalagi berani mengusirnya begitu saja,”tegas Jenal.
Diundang maupun tidak diundang oleh siapapun, para kuli tinta mempunyai hak dan tugas yang sama dalam melakukan peliputan, terlebih yang akan dijadikan narasumber dan bahan berita itu adalah figur calon pemimpin seperti Cawagub Dedi Mulyadi. Harus di ingat Dedi Mulyadi bisa menjadi besar dan popularitasnya terkenal oleh siapa? Dipublikasikan melalui media oleh wartawan kan..?,”tegas Jenal.
Jadi jangan ada diskriminasi terhadap wartawan atau media manapun. Walaupun, mungkin ada sebagian wartawan yang tidak dikehendaki keberadaannya. Seperti halnya Wartawan BI dan Online Koransidak.co.id Sdr. Dede Mulyadi yang diduga diusir Dedi Mulyadi,”tambah Jenal.
Hal yang sama disampaikan Dede Mulyadi selaku Wartawan BI dan Online Koransidak.co.id yang menjadi korban penolakan peliputan oleh Dedi Mulyadi di rumahnya Desa Sawah Kulon.
Dede Mulyadi saat dihubungi via telephone selularnya Kamis (07/06) menyampaikan hal yang sama kenapa Kang Dedi Mulyadi alergi terhadap wartawan yang tidak diundang untuk meliput setiap kegiatannya. Dan kenapa harus wartawan yang diundangnya saja boleh meliput kegiatannya itu,”ujar Dede.
Padahal, kata Dede, setiap Calon Kepala Daerah, baik itu Kabupaten, Kota maupun Provinsi sedianya tidak alergi terhadap wartawan dan jangan membuat ada pengelompokan terhadap wartawan. Sebab wartawan media manapun adalah salah satu mitra sangat strategis untuk diajak kerjasama dalam menyampaikan informasi yang jelas dan benar,” ujarnya.
“Saya serentak merasa kaget saat itu, kok Kang Dedi Mulyadi bersikap seperti itu terhadap wartawan. Padahal, ia dikenal sangat solid dan akrab dengan para wartawan di Kabupaten Purwakarta,”pungkasnya. (SB,DS)
Komentar
Posting Komentar