SIAGA DARURAT NARKOBA NASIONALby Redaksi Media JURNAL lAKI |
Jakartam medialaki.net- Narkoba yang dilaksanakan oleh BNN dan sejumlah pimpinan kementerian terkait pada tanggal 31 Januari 2015 kemarin menjadi sebuah babak baru dalam program rehabilitasi yang dimulai di tahun 2015. Adapun gerakan ini dicanangkan untuk menekan laju pertumbuhan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba di Indonesia. Juga pada tanggal 4 Februari 2015 diselenggarakan Forum Rapat Koordinasi Nasional Dengan mengusung tema “ Gerakan Nasional Penanganan Ancaman Narkoba dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045 “dibuka oleh presiden RI Joko Widodo bertempat di Birawa Assembly Hall Hotel Bidakara, Jakarta. diikuti oleh 700 orang peserta yang terdiri dari para menteri, Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), Gubernur / Bupati / Walikota seluruh Indonesia serta para Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP), BNNK / Kota, Pejabat eselon I-II BNN, dan staf ahli BNN. Forum ini digelar dengan tujuan menyatukan pandangan bersama bahwa Indonesia saat ini telah memasuki kondisi darurat Narkoba yang dapat mengancam kedaulatan dan keutuhan bangsa, komitmen dan dukungan skateholder pemerintah pusat dan daerah sangat diperlukan untuk memaksimalkan penanganan permasalahan Narkoba secara komprehensif, terutama terkait upaya rehabilitasi bagi penyalah guna Narkoba. Dalam forum ini diharapkan muncul berbagai gagasan alternative – konstruktif melalui optimalisasi peranan dan kapasitas pemerintah daerah. Selain itu diharapkan juga muncul rekomendasi yang akan mendorong political will dari pemerintah pusat maupun daerah yang dapat diimplementasikan dalam menghadapi kondisi darurat narkoba ini. Adapun narasumber yang dihadirkan adalah Menkopolhukam Tedjo Edi Purdijatno ( mengatasi kondisi darurat narkoba dalam rangka mewujudkan stabilitas nasional sebagai landasan pembangunan nasional ), Mendagri Tjahyo Kumolo ( Optimalisasi Peranan dan kapasitas pemerintah daerah dalam upaya penanganan Kondisi Darurat Narkoba ), Kepala Bappenas Andrinof Chaniago ( Penanganan Kondisi Darurat Narkoba melalui skema perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan lintas sektor ), dan Kepala BNN Anang Iskandar ( Strategi Implementasi Penanganan Kondisi Darurat Narkoba di Indonesia ). Mengingat prestasi yang diraih belum lama ini BNN telah mengamankan 8,088 Ton ganja asal Aceh dan terungkapnya penyelundupan 862 kilogram sabu asal Tiongkok. Tercatat oleh BNN Jumlah Penyalah guna Narkoba yang cenderung meningkat setiap tahunnya juga menjadi indikasi situasi tersebut. Di tahun 2011 tercatat 4,2 juta jiwa warga Indonesia terjebak dalam penyalahguna Narkotika. Sebanyak 1,1 juta jiwa berada pada kategori kecanduan dan perlu untuk segera direhabilitasi. , mengingat infrastruktur tempat rehabilitasi di Indonesia yang masih terbatas. Saat ini pemerintah telah menyiapkan sejumlah akses pelayanan untuk mendukung program rehabilitasi ini. Akses tersebut meliputi 589 rumah sakit umum daerah (RSUD), 31 RS Bhayangkara, 80 Puskesmas, 33 RSJ, 7 Panti rehabilitasi, 24 Sekolah Polisi Negara (SPN), 16 rindam (TNI-AL), dan 24 lapas melalui metode rawat jalan serta rawat inap.(pul/sovi)
Komentar
Posting Komentar